어떻게 한국어 애호가입니다

정말 그것에게 한국을 좋아

Rabu, 23 November 2011

SEJARAH SEA-GAMES

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau SEA Games (Southeast Asian Games) adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sejarah.
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Gamesatau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN. Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games. SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga. Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam. Walaupun tidak termasuk salah satu negara yang mengikuti SEA Games dari awal, prestasi Indonesia di kancah olah raga se-Asia Tenggara tak bisa dipandang sebelah mata. SEA Games pertama diadakan di Bangkok pada 12-17 Desember 1959, namun Indonesia baru berpartisipasi pada tahun 1977. Ketika itu Malaysia menjadi tuan rumahnya. Namun sejak bergabung, Indonesia unggul sebagai peraih juara umum sebanyak sembilan kali. Sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia berada di posisi teratas perolehan medali yaitu sebanyak 3934. Pada 1997 saat menjadi tuan rumah, Indonesia merebut 194 medali emas. Di SEA Games yang ke 19 tersebut, Indonesia memperoleh rekor perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah SEA Games.

SEJARAH BULU TANGKIS INDONESIA

Tunggal putra Indonesia Simon Santoso meluapkan kegembiraannya seusai mengalahkan tunggal putra Malaysia Daren Liew dalam final beregu putra cabang olahraga bulutangkis di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Indonesia akhirnya meraih emas setelah mengungguli Malaysia 3-1. JAKARTA– Tim bulutangkis beregu putra Indonesia mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara. Simon Santoso dkk tadi malam berhasil merebut emas SEA Games 2011 setelah menumbangkan Malaysia di final. Sukses ini berarti ketiga berturut- turut setelah pada SEA Games 2005 dan 2007 emas juga menghampiri Indonesia. Keberhasilan ini seperti membayar luka akibat kegagalan tim beregu putri menyabet emas sehari sebelumnya setelah ditaklukkan Thailand. Dari 22 medali emas beregu putra bulutangkis sepanjang seja
rah SEA Games,Indonesia total merebut 14 emas. Malaysia merebut emas dalam lima kesempatan, sementara Thailand tiga kali. Thailand dan Malaysia menjadi juara bersama pada SEA Games 1971. Emas Indonesia dari Istora Senayan Jakarta tadi malam ditentukan oleh kemenangan pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Pasangan peraih emas Olimpiade 2008 Beijing yang turun pada partai keempat itu sukses menaklukkan ganda Malaysia, Mak Hee Chun/Ong Soon Hock, dua set langsung 21-10,21-14. Tunggal pertama Simon Santoso sebelumnya membuat Indonesia memimpin 1-0 setelah menundukkan tunggal Malaysia, Daren Liew dua set langsung 22-20,21-12. Indonesia gagal melebarkan skor menjadi 2-0 setelah di partai kedua, ganda Bona Septano/ Mohammad Ahsan tidak bisa mengatasi perlawanan ganda Malaysia, Lim Khim Wah/Goh Wei Shem. Melalui pertarungan cukup ketat dengan rubber set, Lim Khim Wah/Goh Wei Shem mengubah skor menjadi 1-1 setelah menang 21-18,15-21 dan 25-23. Tunggal kedua, Tommy Sugiarto,kembali menghidupkan peluang Indonesia meraih emas. Putra legenda bulutangkis, Icuk Sugiarto,itu tanpa perlawanan berarti memastikan Indonesia unggul 2-1 setelah mengalahkan tunggal kedua Malaysia, Latif Mohamad Arif, dengan dua set langsung 21-13, 21-17 di partai ketiga. Kido/Hendra akhirnya memastikan emas beregu putra dengan mengalahkan Mak Hee Chun/Ong Soon Hock. Koordinator pelatih ganda, Christian Hadinata memuji Simon dan Tommy yang bermain luar biasa menghadapi tekanan.“Pertahanan mereka akhirnya dikunci Kido/ Hendra,”katanya. Simon Santoso yang menang tiga kali berturut-turut di partai beregu mengaku kagum dengan dukungan ribuan penonton di Istora Senayan.“Kemenangan ini pantas untuk mereka,” ucapnya. Emas Kedua Agus Sementara di cabang atletik yang dipertandingkan di Palembang,emas pertama tadi malam diraih pelari Agus Prayogo yang finis pertama di nomor 5.000 meter.Agus sukses mengikuti jejak pelari putri Indonesia,Triyaningsih, yang mengawinkan gelar 5.000 dan 10.000 meter. Meski demikian, Agus mengaku kecewa tidak bisa memecahkan rekor SEA Games 14:08,97 yang bertahan sejak 1993 atas nama Rahmat Chandra dari Malaysia. “Sebenarnya ambisi saya turun di 5.000 meter ini ingin pecahkan rekor SEA Games di negeri sendiri. Tapi apa daya saya finis lebih 2 detik,” ujar Agus yang finis dengan catatan waktu. Sedangkan emas lainnya diraih di nomor 4x100 meter estafet putra. Menurunkan kuartet F, Fernando Lumeo, Franklin Ramses, Fadlin, dan Farel Oktaviadi, Indonesia sukses mematahkan dominasi Thailand.Meski catatan waktu pelari keempat Indonesia dan Singapura sama 39,91, setelah dilihat foto finis, Farel lebih dulu menyentuh garis finis. “Meski sudah jauh ketinggalan, ada kekuatan yang membuat saya lebih kencang di 100 meter terakhir tadi,” ucap Farel seusai lomba. Farel juga tidak bisa menyimpan perasaan gembiranya bisa mematahkan dominasi Thailand. Dalam penyelenggaraan lima SEA Games terakhir, Indonesia belum pernah menang atas atlet Negeri Gajah Putih itu.“Waktu di SEA Games Laos, di 4x100 ini kita hanya dapat perunggu. Bersyukur banget rasanya dapat emas di negeri sendiri,” tuturnya. Medali emas lainnya disumbangkan renang nomor 100 meter gaya punggung. Emas bagi Indonesia diraih I Gede Siman Sudartawa dengan catatan waktu 55,59 detik.Dia mengungguli perenang Indonesia lainnya, Glen Victor, yang menyentuh garis finis dengan waktu 56,52 detik. Sementara peringkat ketiga ditempati atlet Singapura, Zach Ong Wei Shien,yang finis 56,96 detik. Dari cabang pencak silat, pesilat Indonesia,Eko Wahyudi dan Tuti Winarni, berhasil meraih medali emas masingmasing dalam kategori tunggal putra dan putri cabang olahraga pencak silat SEA Games XXVI di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta tadi malam.

SEPAK BOLA ( TIMNAS U-23)

walau tim nasional U-23 Indonesia gagal meraih medali emas dalam ajang SEA Games XXVI cabang sepak bola, banyak kemajuan dan harapan yang ditunjukkan oleh pasukan Rahmad Darmawan (RD) itu sepanjang laga digelar. Performa para pemain timnas U-23 dinilai sebagai kerangka timnas Indonesia yang baik di masa depan. Koordinator suporter Port Numbay Persipura Mania, Marcelino Ray Hababuk, mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan pelatih Rahmad patut diapresiasi dan diacungi jempol karena mampu membentuk, meramu, ataupun meracik sejumlah pemain muda yang memiliki sifat, sikap, dan karakter yang berbeda ke dalam suatu tim. "Lihat saja, RD bisa meramu pemain-pemain muda kita dalam satu kerangka tim yang mantap. Ada Titus Bonai dan Patrich Wanggai di depan. Ada Andik Vermansyah dan Okto Maniani di sayap kiri atau kanan. Belum lagi ada bek kiri hasil naturalisasi, Diego Michiels, dan di bek kanan, Hasim Kipuw," katanya di Jayapura, kemarin.Menurut dia, para pemain muda yang diperoleh dari hasil seleksi yang dilakukan oleh mantan pelatih timnas Alfred Riedl ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan permainan sepak bola menyerang yang indah, walau masih memiliki sejumlah kekurangan yang harus dibenahi pada lini tengah dan belakang. "Jika mereka tetap dipertahankan dalam sejumlah pertandingan internasional, saya pikir mereka akan menjadi pemain-pemain masa depan Indonesia," kata Hababuk. Saat ini, lanjutnya, pembinaan dan latihan harus terus digelar secara konsisten. Kekalahan angka perolehan penalti dari Malaysia dalam final, Senin lalu, tak perlu sampai berpengaruh negatif terhadap mental para pemain. Menurut dia, kalah dan menang dalam olahraga merupakan hal yang biasa dan tak perlu merasa terbebani terlalu lama. Tim harus berani memetik sejumlah pelajaran dan pengalaman yang berharga. "Lupakan kekalahan dari Malaysia. Yang terpenting adalah bagaimana Indonesia mempunyai kerangka tim nasional yang mantap ke depan," katanya.

Kamis, 17 November 2011

SEA GAMES

Srikandi-Srikandi Futsal Terkapar Lagi Jum'at, 18 November 2011 - 14:40 wib Tim putri Vietnam berhasil membuat para srikandi futsal Indonesia, tersungkur tak berdaya dengan kekalahan. Sebelumnya, tim asuhan Ricardo Ponalya itu juga dibantai tim terkuat, Thailand, dengan skor 8-0 kemarin. 3 Atlet Judo Garuda ke Semifinal Jum'at, 18 November 2011 - 14:01 wib Cabang Olahraga Judo di event SEA Games XXVI sudah memasuki hari kedua. Indonesia mengirimkan tiga atletnya ke babak semifinAL Pencarian Kemenangan Perdana Tim Futsal Jum'at, 18 November 2011 - 11:49 wib Tim nasional Futsal Putra dan Putri Indonesia, akan kembali berjuang, meraih poin penuh perdana di hari kedua. Pada laga pembuka kemarin, kedua tim yang diharapkan langsung memetik kemenangan, gagal, baik putra maupun putri. "Indonesia Gagal Karena Kurang kerjasama!" Tim Indonesia yang berlaga di cabang panahan nomor beregu Compound putra dan putri harus rela menelan kekalahan. Kurangnya kerja sama tim dan dijauhi keberuntungan menjadi alasan Endah, salah satu pelatih tim panahan terhadap kekalahan tersebut. Kalahkan Vietnam, Voli Putra ke Final Tim voli putra Indonesia berhasil mengandaskan Vietnam 3-1 dan memastikan diri lolos ke final meski masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Thailand pada penyisihan grup. Panah Beregu Putra & Putri Nyerah Nasib tragis dialami cabang panahan (Archery) SEA Games XXVI nomor compound beregu putra dan putri Indonesia. Tim putri Indonesia hanya berhasil masuk ke babak perebutan medali perunggu sementara nasib tim putra lebih naas, karena tersingkir di babak penyisihan pertama.

Rabu, 02 November 2011

tuhan dalam islam vs dalam kristen

Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Kristen Islam dengan tegas menolak kepercayaan Kristen bahwa Tuhan itu tiga pribadi dalam satu hakekat (lihat Tritunggal). Dalam konsepsi Islam tentang Tuhan, tidak ada kesetaraan antara Tuhan dan ciptaan. Kehadiran Tuhan dipercaya ada dimanapun, dan tidak menjelma sebagai siapapun atau apapun. Kristen Barat merasa Islam sebagai agama kafir selama Perang Salib pertama dan kedua. Muhammad dipandang sebagai setan atau tuhan palsu yang disembah bersama Apollyon dan Termangant dalam trinitas yang tidak suci. Pandangan tradisional Kristen adalah bahwa Tuhan Muhammad sama dengan Tuhannya Yesus. Ludovico Marracci (1734), penerima pengakuan dosa Paus Innosensius XI, menyatakan: Banyak pesan-pesan dalam Perjanjian Lama mengacu pada kasih Tuhan. Tema sentral dalam Perjanjian Baru adalah kasih Tuhan dalam perantaraan Yesus. Dalam Islam, kasih Tuhan muncul dalam seluruh tanda-tanda dan penciptaan Bumi dimana manusia dapat hidup dalam kehidupan yang layak. "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa; Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai at
ap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS. al-Baqarah. Pujian umat Muslim kepada Tuhan yang paling umum adalah 'Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang'. Dua lainnya dari "asma'ul husna" Tuhan 'Maha Kasih sayang' (wadud) dan 'Maha Pemberi' (wahhāb). William Montgomery Watt berpegang bahwa Kristen memiliki lebih banyak tekanan dalam aturan tingkah laku Tuhan sebagai penggembala yang pergi mencari domba-domba yang hilang dan menyelamatkannya. Di sisi lain, Islam menolak sebagian doa bagi siapapun yang telah kafir. Dalam Islam, Watt mengatakan, Tuhan menyediakan nikmat bagi setiap golongan untuk mencapai kehidupan kekal (contoh: kehidupan di Surga) dengan mengirim utusan atau nabi untuk mereka. Islam juga mengembangkan doktrin perantaraan Muhammad pada Hari Kiamat yang akan menerima mereka dengan baik, meskipun yang berbuat dosa akan diadili atas dosa-dosa mereka baik di bumi maupun di neraka Muhammad dan pengikutnya yang menganggap ortodoks, telah dan melanjutkan untuk memiliki gagasan Tuhan yang asli dan logis dan sifat-sifat-Nya (selalu mengecualikan dan menolak Trituggal), muncul sangat jelas dari Qur'an itu sendiri dan seluruh kepercayaan akan Tuhan Muhammad, sehingga akan membutuhkan banyak waktu untuk menyangkal yang beranggapan Tuhan Muhammad berbeda dengan Tuhan sejati.

tuhan maha adil

Dalam konsep Islam, Tuhan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut al-Qur'an terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim). Tuhan Maha Tahu Al-Qur'an menjelaskan Tuhan Maha Tahu atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, termasuk hal pribadi dan perasaan, dan menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat sembunyi dari-Nya: "Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuha
n muncul dimana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun.[8] Menurut al-Qur'an, "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS al-An'am. Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut al-Qur'an, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.