어떻게 한국어 애호가입니다

정말 그것에게 한국을 좋아

Kamis, 01 Desember 2011

pulau ambalat

Klaim Malaysia terhadap Pulau Ambalat sangat tidak mendasar baik ditinjau dari segi tasa negara maupun sejarah, karena secara historis Pulau Ambalat masuk dalam wilayah Kesultanan Bulungan yang kini menjadi salah satu kabupaten di Indonesia. “Tidak ada alasan apapun yang bisa menguatkan Malaysia untuk menguasai Pulau Ambalat dan wajar jika Indonesia mengerahkan kapal perang untuk mengantisipasi sebagai sikap pertahanan diri, karena secara historis pulau tersebut masuk wilayah Indonesia,” kata Gubernur Kaltim, H Suwarna AF, di Samarinda, Jumat (04/03). Suwarna mengatakan kalau mau jujur, Pulau Ambalat dan sejumlah pulau kesil lain di sekitarnya termasuk Sipadan dan Ligitan masuk dalam wilayah Kesultanan Bulungan yang sejak Indonesia merdeka menjadi salah satu wilayah kabupaten di Kaltim. Sesuai dengan dokumen sejarah yang kini tersimpan di Belanda, Pulau Simpadan dan Pulau Ligitan masuk dalam wilayah Kesultanan Bulungan, dan diklaim Malaysia karena ada pinjam pakai oleh penjajah Inggris untuk membangun mercusuar. Dalam persidangan di Mahkamah Internasional, Indonesia dikalahkan karena faktor keperdulian terhadap pengelolaan lingkungan pulau tersebut, bukan karena masalah fakta sejarah dan dokumentasi. “Berbeda dengan Pulau Ambalat, karena bukan masuk dalam kawasan yang disangketakan karena itu harus dipertahan dengan cara apapun,” katanya. Setelah Bulungan di pecah mehjadi empat kabupaten/kota, sejumlah pulau tersebut kini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Nunukan. “Jadi apapun alasannya Malaysia tidak berhak menggaraf Pulau Ambalat, apalagi sampai memberikan konsesi pada perusahaan minyak Shell untuk melakukan kegiatan penambangan di kawasan itu,” ujarnya. Ia menilai bahwa penguasaan Malaysia terhadap Pulau Ambalat di perairan Indonesia tidak mendasar sehingga patut dilawan dengan tegas dan keras. Sikap tegas tersebut termasuk dengan mengerahkan kapal perang sebagai isayarat Indonesia siap untuk bertempur jika diperlukan. Menurut Suwarna lepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia masih menjadi ingatan segar bagi Bangsa Indonesia, sehingga Malaysia jangan membuat masalah baru lagi dengan menguasai Pulau Ambalat yang jelas-jelas milik Indonesia. Lebih menyakitkan, kata Suwarna Malaysia dengan gegabah menunjuk sebuah perusahaan minyak Shell untuk melakukan aktifitas penambangan di pulau tersebut.

Tidak ada komentar: