어떻게 한국어 애호가입니다

정말 그것에게 한국을 좋아

Rabu, 23 November 2011

SEJARAH BULU TANGKIS INDONESIA

Tunggal putra Indonesia Simon Santoso meluapkan kegembiraannya seusai mengalahkan tunggal putra Malaysia Daren Liew dalam final beregu putra cabang olahraga bulutangkis di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Indonesia akhirnya meraih emas setelah mengungguli Malaysia 3-1. JAKARTA– Tim bulutangkis beregu putra Indonesia mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara. Simon Santoso dkk tadi malam berhasil merebut emas SEA Games 2011 setelah menumbangkan Malaysia di final. Sukses ini berarti ketiga berturut- turut setelah pada SEA Games 2005 dan 2007 emas juga menghampiri Indonesia. Keberhasilan ini seperti membayar luka akibat kegagalan tim beregu putri menyabet emas sehari sebelumnya setelah ditaklukkan Thailand. Dari 22 medali emas beregu putra bulutangkis sepanjang seja
rah SEA Games,Indonesia total merebut 14 emas. Malaysia merebut emas dalam lima kesempatan, sementara Thailand tiga kali. Thailand dan Malaysia menjadi juara bersama pada SEA Games 1971. Emas Indonesia dari Istora Senayan Jakarta tadi malam ditentukan oleh kemenangan pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Pasangan peraih emas Olimpiade 2008 Beijing yang turun pada partai keempat itu sukses menaklukkan ganda Malaysia, Mak Hee Chun/Ong Soon Hock, dua set langsung 21-10,21-14. Tunggal pertama Simon Santoso sebelumnya membuat Indonesia memimpin 1-0 setelah menundukkan tunggal Malaysia, Daren Liew dua set langsung 22-20,21-12. Indonesia gagal melebarkan skor menjadi 2-0 setelah di partai kedua, ganda Bona Septano/ Mohammad Ahsan tidak bisa mengatasi perlawanan ganda Malaysia, Lim Khim Wah/Goh Wei Shem. Melalui pertarungan cukup ketat dengan rubber set, Lim Khim Wah/Goh Wei Shem mengubah skor menjadi 1-1 setelah menang 21-18,15-21 dan 25-23. Tunggal kedua, Tommy Sugiarto,kembali menghidupkan peluang Indonesia meraih emas. Putra legenda bulutangkis, Icuk Sugiarto,itu tanpa perlawanan berarti memastikan Indonesia unggul 2-1 setelah mengalahkan tunggal kedua Malaysia, Latif Mohamad Arif, dengan dua set langsung 21-13, 21-17 di partai ketiga. Kido/Hendra akhirnya memastikan emas beregu putra dengan mengalahkan Mak Hee Chun/Ong Soon Hock. Koordinator pelatih ganda, Christian Hadinata memuji Simon dan Tommy yang bermain luar biasa menghadapi tekanan.“Pertahanan mereka akhirnya dikunci Kido/ Hendra,”katanya. Simon Santoso yang menang tiga kali berturut-turut di partai beregu mengaku kagum dengan dukungan ribuan penonton di Istora Senayan.“Kemenangan ini pantas untuk mereka,” ucapnya. Emas Kedua Agus Sementara di cabang atletik yang dipertandingkan di Palembang,emas pertama tadi malam diraih pelari Agus Prayogo yang finis pertama di nomor 5.000 meter.Agus sukses mengikuti jejak pelari putri Indonesia,Triyaningsih, yang mengawinkan gelar 5.000 dan 10.000 meter. Meski demikian, Agus mengaku kecewa tidak bisa memecahkan rekor SEA Games 14:08,97 yang bertahan sejak 1993 atas nama Rahmat Chandra dari Malaysia. “Sebenarnya ambisi saya turun di 5.000 meter ini ingin pecahkan rekor SEA Games di negeri sendiri. Tapi apa daya saya finis lebih 2 detik,” ujar Agus yang finis dengan catatan waktu. Sedangkan emas lainnya diraih di nomor 4x100 meter estafet putra. Menurunkan kuartet F, Fernando Lumeo, Franklin Ramses, Fadlin, dan Farel Oktaviadi, Indonesia sukses mematahkan dominasi Thailand.Meski catatan waktu pelari keempat Indonesia dan Singapura sama 39,91, setelah dilihat foto finis, Farel lebih dulu menyentuh garis finis. “Meski sudah jauh ketinggalan, ada kekuatan yang membuat saya lebih kencang di 100 meter terakhir tadi,” ucap Farel seusai lomba. Farel juga tidak bisa menyimpan perasaan gembiranya bisa mematahkan dominasi Thailand. Dalam penyelenggaraan lima SEA Games terakhir, Indonesia belum pernah menang atas atlet Negeri Gajah Putih itu.“Waktu di SEA Games Laos, di 4x100 ini kita hanya dapat perunggu. Bersyukur banget rasanya dapat emas di negeri sendiri,” tuturnya. Medali emas lainnya disumbangkan renang nomor 100 meter gaya punggung. Emas bagi Indonesia diraih I Gede Siman Sudartawa dengan catatan waktu 55,59 detik.Dia mengungguli perenang Indonesia lainnya, Glen Victor, yang menyentuh garis finis dengan waktu 56,52 detik. Sementara peringkat ketiga ditempati atlet Singapura, Zach Ong Wei Shien,yang finis 56,96 detik. Dari cabang pencak silat, pesilat Indonesia,Eko Wahyudi dan Tuti Winarni, berhasil meraih medali emas masingmasing dalam kategori tunggal putra dan putri cabang olahraga pencak silat SEA Games XXVI di Padepokan Pencak Silat Indonesia Jakarta tadi malam.

Tidak ada komentar: